masukkan script iklan disini
"Bunga, wanita - aku mendambakan semua yang cantik."
Sebagai satu-satunya penerus House of Perfume, petualangan romantis Florentino begitu dikenal, sama halnya seperti pesta mewahnya.
Orang-orang Casanova banyak membicarakan pemandangan aula yang megah dan tamu-tamu agung ditemani pelayan yang berjumlah ratusan, barisan jamuan makanan mewah yang dibawa menuju kediaman melewati jalan berhiaskan bunga segar, dan nona-nona bangsawan yang mengenakan gaun dan permata terbaik milik mereka.
Bahkan rakyat biasa pun merasakan kemegahan acara itu. Bunga-bunga yang menghiasi jalan langsung dibagikan setelah pesta dimulai, mengisi rumah rakyat jelata dengan wewangian segar selama berhari-hari, sementara makanan sisa dibagikan pada yang membutuhkan, sebuah kejadian langka bagi mereka untuk menyajikan daging lezat di meja makan mereka.
Melihat reputasi House of Perfume yang terkenal dalam bidang bela diri, gaya hidup mewah Florentino banyak dicibir. "Pengurus kudaku mampu mengalahkan Tuan Florentino dengan satu tangan" itulah salah satu lelucon yang beredar di kalangan atas. Dan walaupun Florentino dipuji mereka yang diuntungkan kedermawanannya (atau sikap acuh tak acuhnya), sudah terlalu banyak orang yang menganggapnya sebagai bocah manja yang tak mampu memanfaatkan kekayaan yang dikaruniakan pada dirinya.
Florentino sendiri tak mempedulikan pandangan orang. Sudah sedari dulu dia menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang kebanyakan. Garis keturunan telah memberinya kemewahan, gelar dan bakat, memberinya kebebasan untuknya hidup sesuka hati, dan sejauh ini dia memilih jalan hidup yang paling mudah.
"Kekayaan dan martabat House of Perfume dibangun oleh kecerdasan dan kerja keras sebelas generasi. Ada cara yang lebih baik untuk menghargainya selain memamerkan hasil kerja keras ini pada dunia?"
Seraya perang berkecamuk di baris depan, Florentino hanya duduk santai di belakang, menikmati semua kenikmatan yang ditawarkan. Namun Duke of Rose tak mengganggu gaya hidup mewahnya. Florentino sama sekali tak melanggar hukum atau perjanjian. Justru, pengeluarannya yang boros ini mendorong perdagangan dan perpajakan di tanah tempatnya hidup, membuka peluang kerja bagi rakyat biasa dan menarik banyak orang untuk pindah ke Casanova.
Hal ini menguntungkan Knights of Rose, dalam bentuk persediaan senjata, makanan, dan prajurit yang melimpah.
Oleh karenanya Duke of Rose memalingkan muka dari gaya hidup Florentino - hingga tiba saatnya ketika Florentino membangun kapal yang besar dan megah, mengundang tamu kehormatan bersamanya untuk berlayar ke hulu menuju Hutan Elborne yang misterius dan menyaksikan kecantikan bangsa Elf dengan mata kepala mereka sendiri. Rencana yang ambisius itu menarik perhatian banyak pihak, dan tiap bangsawan menganggapnya sebagai kehormatan untuk menerima undangan menaiki kapal.
Bahkan Astrid, satu-satunya cucu perempuan Duke of Rose, ikut serta bersama rombongan kesatrianya. Secara pribadi, dia tak terlalu mempedulikan bangsawan muda yang terkenal manja itu, namun peperangan bergantung pada stabilitas Casanova, dan stabilitas Casanova ditentukan oleh selamat tidaknya Florentino dalam perjalanan ini.
"Lakukan perintahku, dan aku akan menjamin keselamatanmu." Hanya itu yang dikatakan Astrid pada Florentino sebelum memalingkan muka dan berlalu. Florentino hanya tersenyum dan mengangkat bahu - dia selalu bersikap baik dan sabar terhadap wanita, terutama yang cantik.
Kapal itu kembali hanya satu bulan berselang, waktu yang dirasa kurang bahkan hanya untuk mencapai muka Hutan Elborne. Pertanyaan pun bermunculan, namun jawaban yang muncul dari para tamu hanya satu - keheningan total. Yang orang sadari hanyalah sikap Astrid yang lebih tenang, tegap, nampak lebih dewasa - dan dia meminta untuk berbagi ilmu dengan Florentino, dengan cara yang paling tenang dan seterhormat mungkin. "Astrid yang Gila" tak lama menjadi bahan perbincangan di kerajaan.
Tak ada penjelasan apapun hingga beberapa tahun kemudian, saat Kerajaan Okka di utara menjalin persekutuan dengan Norman di selatan. Ternyata, kapal Florentino baru hendak memasuki wilayah Okka, saat mereka diserang Kesatria Okka yang dirasuki kekuatan Abyss. Saat Astrid terluka oleh unit pembunuh di tengah kekacauan, Florentino lah yang mengeluarkan pedang dan maju, mengalahkan mereka dan kesatria yang menyerang dengan pergerakan di luar akal manusia biasa, hingga menyelamatkan nyawa Astrid.
Para tamu di kapal nampak terkejut melihat sisi Florentino yang baru mereka lihat atau bahkan tak mereka bayangkan sebelumnya. Untuk mencegah munculnya dampak politis, semua yang terlibat diikat ikrar keheningan absolut. Meski demikian, kengototan Astrid untuk berbagi ilmu dengannya jadi sumber kehebohan, sesuatu yang dihindari Florentino sebisa mungkin. Namun, mustahil baginya untuk menolak permintaan sesosok wanita yang begitu cantik, namun berjiwa membara dan pemberani.
"Yah, aku tak akan bisa menolak permintaan wanita cantik!"
Sebagai satu-satunya penerus House of Perfume, petualangan romantis Florentino begitu dikenal, sama halnya seperti pesta mewahnya.
Orang-orang Casanova banyak membicarakan pemandangan aula yang megah dan tamu-tamu agung ditemani pelayan yang berjumlah ratusan, barisan jamuan makanan mewah yang dibawa menuju kediaman melewati jalan berhiaskan bunga segar, dan nona-nona bangsawan yang mengenakan gaun dan permata terbaik milik mereka.
Bahkan rakyat biasa pun merasakan kemegahan acara itu. Bunga-bunga yang menghiasi jalan langsung dibagikan setelah pesta dimulai, mengisi rumah rakyat jelata dengan wewangian segar selama berhari-hari, sementara makanan sisa dibagikan pada yang membutuhkan, sebuah kejadian langka bagi mereka untuk menyajikan daging lezat di meja makan mereka.
Melihat reputasi House of Perfume yang terkenal dalam bidang bela diri, gaya hidup mewah Florentino banyak dicibir. "Pengurus kudaku mampu mengalahkan Tuan Florentino dengan satu tangan" itulah salah satu lelucon yang beredar di kalangan atas. Dan walaupun Florentino dipuji mereka yang diuntungkan kedermawanannya (atau sikap acuh tak acuhnya), sudah terlalu banyak orang yang menganggapnya sebagai bocah manja yang tak mampu memanfaatkan kekayaan yang dikaruniakan pada dirinya.
Florentino sendiri tak mempedulikan pandangan orang. Sudah sedari dulu dia menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang kebanyakan. Garis keturunan telah memberinya kemewahan, gelar dan bakat, memberinya kebebasan untuknya hidup sesuka hati, dan sejauh ini dia memilih jalan hidup yang paling mudah.
"Kekayaan dan martabat House of Perfume dibangun oleh kecerdasan dan kerja keras sebelas generasi. Ada cara yang lebih baik untuk menghargainya selain memamerkan hasil kerja keras ini pada dunia?"
Seraya perang berkecamuk di baris depan, Florentino hanya duduk santai di belakang, menikmati semua kenikmatan yang ditawarkan. Namun Duke of Rose tak mengganggu gaya hidup mewahnya. Florentino sama sekali tak melanggar hukum atau perjanjian. Justru, pengeluarannya yang boros ini mendorong perdagangan dan perpajakan di tanah tempatnya hidup, membuka peluang kerja bagi rakyat biasa dan menarik banyak orang untuk pindah ke Casanova.
Hal ini menguntungkan Knights of Rose, dalam bentuk persediaan senjata, makanan, dan prajurit yang melimpah.
Oleh karenanya Duke of Rose memalingkan muka dari gaya hidup Florentino - hingga tiba saatnya ketika Florentino membangun kapal yang besar dan megah, mengundang tamu kehormatan bersamanya untuk berlayar ke hulu menuju Hutan Elborne yang misterius dan menyaksikan kecantikan bangsa Elf dengan mata kepala mereka sendiri. Rencana yang ambisius itu menarik perhatian banyak pihak, dan tiap bangsawan menganggapnya sebagai kehormatan untuk menerima undangan menaiki kapal.
Bahkan Astrid, satu-satunya cucu perempuan Duke of Rose, ikut serta bersama rombongan kesatrianya. Secara pribadi, dia tak terlalu mempedulikan bangsawan muda yang terkenal manja itu, namun peperangan bergantung pada stabilitas Casanova, dan stabilitas Casanova ditentukan oleh selamat tidaknya Florentino dalam perjalanan ini.
"Lakukan perintahku, dan aku akan menjamin keselamatanmu." Hanya itu yang dikatakan Astrid pada Florentino sebelum memalingkan muka dan berlalu. Florentino hanya tersenyum dan mengangkat bahu - dia selalu bersikap baik dan sabar terhadap wanita, terutama yang cantik.
Kapal itu kembali hanya satu bulan berselang, waktu yang dirasa kurang bahkan hanya untuk mencapai muka Hutan Elborne. Pertanyaan pun bermunculan, namun jawaban yang muncul dari para tamu hanya satu - keheningan total. Yang orang sadari hanyalah sikap Astrid yang lebih tenang, tegap, nampak lebih dewasa - dan dia meminta untuk berbagi ilmu dengan Florentino, dengan cara yang paling tenang dan seterhormat mungkin. "Astrid yang Gila" tak lama menjadi bahan perbincangan di kerajaan.
Tak ada penjelasan apapun hingga beberapa tahun kemudian, saat Kerajaan Okka di utara menjalin persekutuan dengan Norman di selatan. Ternyata, kapal Florentino baru hendak memasuki wilayah Okka, saat mereka diserang Kesatria Okka yang dirasuki kekuatan Abyss. Saat Astrid terluka oleh unit pembunuh di tengah kekacauan, Florentino lah yang mengeluarkan pedang dan maju, mengalahkan mereka dan kesatria yang menyerang dengan pergerakan di luar akal manusia biasa, hingga menyelamatkan nyawa Astrid.
Para tamu di kapal nampak terkejut melihat sisi Florentino yang baru mereka lihat atau bahkan tak mereka bayangkan sebelumnya. Untuk mencegah munculnya dampak politis, semua yang terlibat diikat ikrar keheningan absolut. Meski demikian, kengototan Astrid untuk berbagi ilmu dengannya jadi sumber kehebohan, sesuatu yang dihindari Florentino sebisa mungkin. Namun, mustahil baginya untuk menolak permintaan sesosok wanita yang begitu cantik, namun berjiwa membara dan pemberani.
"Yah, aku tak akan bisa menolak permintaan wanita cantik!"