Iklan

ELSU AOV HD WALLPAPER

R Ayi Hendrawan S
Selasa, 23 Oktober 2018, Oktober 23, 2018 WIB Last Updated 2020-02-14T20:26:39Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini






Saat tambang yang begitu kaya akhirnya terkuras habis, Mildar, kota yang mengandalkan baja pun akhirnya menuju kehancuran.

Ekspansi industri pernah membawa kemakmuran pada Mildar, namun tambang itu kini telah habis, dan industri menuju ambang kehancuran. Pelaku industri yang oportunis menjarah sumber daya terakhir seraya pergi, dan yang tertinggal di kota itu pun hanyalah tumpukan limbah industri. Acuh sudah memang sudah menjadi sifat dasar manusia, dan hal ini diperjelas dengan kepindahan banyak penduduk ke kota lain akibat adanya keruntuhan ekonomi dan perubahan alam yang mengkhawatirkan. Tentu saja, ada individu yang berkeras hati untuk tetap tinggal, dan salah satunya adalah Elsu.

Sebagai seseorang yang berasal dari Mildar, Elsu memiliki ikatan yang kuat dengan kota itu. Orang tuanya meninggal akibat wabah tak lama setelah dia lahir. Untunglah, Mildar saat itu sedang dalam masa pertumbuhan yang cepat dan warga diberi banyak fasilitas sosial, sehingga Elsu pun dapat dibesarkan di panti asuhan. Dia bertekad untuk menjadi “Pelindung Kota” demi membalas jasa yang diberikan kota itu padanya.

Berbekal kemampuan akademis serta berpanah yang luar biasa, Elsu ditahbiskan sebagai Pelindung Kota. Walaupun dia terlihat serius setiap saat, dia dicintai dan dihormati rekan sejawatnya. Tembakannya pun selalu tepat sasaran semasa perang. Hanya dalam 3 tahun, tim khusus Elsu tak hanya menyelesaikan semua misi militer dengan hasil mencengangkan, namun dijuga dipuji oleh Dewan Federal di berbagai kesempatan.

Oleh karena itu, saat pihak berwenang memutuskan untuk meninggalkan Mildar, Dewan Federal mengeluarkan perintah untuk menugaskan tim khusus ini untuk menangani misi pengintaian yang sulit di belakang batas area musuh. Invasi Kegelapan ke-dua mereda, dan sebagai anggota Allied Powers, Federation of the Free menumpahkan semua yang mereka miliki ke perang akbar ini.

“Inilah perang terbesar dalam sejarah umat manusia! Bersama dengan sekutu kita, kita akan mengusir kaum setan laknat itu ke Abyss!” Berbekal semangat yang membara, semua prajurit berperang demi meraih kejayaan.

Kecuali Elsu.

“Kau sadar dengan apa yang kau lakukan sekarang? Lihatlah lencana di dadamu! Kau seolah mengkhianatinya!” Menanggapi kritik yang dilontarkan rekannya, Elsu nampak kecewa, “Aku telah berikrar untuk melindungi kota ini hingga mati. Aku akan tetap menepati janjiku walaupun kota ini sudah hancur. Maaf, tapi aku tak bisa berjuang bersama kalian lagi.”

Banyak prajurit yang tak bisa memahami ikatan emosional yang dimiliki Elsu terhadap kota itu. Walaupun Elsu dicerca dan dianggap sebagai “pengecut”, “tak punya nyali” atau “cari aman”, dia bersikeras untuk meninggalkan dunia militer. Rekan-rekannya beranjak dari Mildar dengan penuh emosi seraya Elsu menyaksikan kepergian mereka.

“Kau tak perlu melakukan ini. Mildar sudah habis.” Moren, yang juga memutuskan untuk tinggal, memberitahu Elsu. Setelah peperangan Fort Alchemy, Moren kembali ke kampung halamannya, Mildar.

“Lalu, kenapa kau kembali?” tanya Elsu.

"Aku sudah tua, kau masih muda. Jangan tanya alasannya." Moren melambaikan tangannya dan berlalu.

"Semua orang punya alasan pribadi," fikir Elsu seraya melihat temannya pergi.

“Namun jika suatu saat nanti mereka berada dalam masalah, aku akan melindungi mereka dengan segenap jiwa dan raga!”

Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+