Iklan

ASTRID AOV HD WALLPAPER

R Ayi Hendrawan S
Kamis, 24 Mei 2018, Mei 24, 2018 WIB Last Updated 2020-02-14T20:26:56Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini



Aku akan menjadi pedangmu dan menebas semak penuh duri untukmu."

Saat Astrid berlutut di hadapan Thane dan mengucap sumpah, umurnya bahkan belum menginjak 18 tahun. Namun, sebagai pemilik pedang melegenda, "Embertrail", dan penerus sah dari Duke of Roses, Astrid bersedia mengenakan jubah yang dibebankan pada dirinya. Dia menaikkan standar Flaming Rose dan berdiri di samping Thane, menunjukkan ikatan yang kuat antara keluarga bangsawan kuno dengan sang raja baru ke muka umum.

Berkat dukungan Astrid, keraguan yang muncul akibat kematian Arduin akhirnya sirna dan semua mulai bercermin atas kegagalan yang ditemui di Arctica. Walaupun ayah dan saudara Astrid gugur di peperangan, dia mengabaikan kabar burung yang keluar dari Kuil. Dukungannya terhadap penahbisan Thane mampu mewujudkan stabilitas yang begitu dibutuhkan di masa-masa genting.

Sebagai balas budi, Thane memberi penghargaan yang tinggi pada keluarga Rose, dan Astrid menjadi bangsawan wanita pertama yang diakui kerajaan. Namun, sebelum dia mampu mengatur daerah kekuasaannya, kekuatan kegelapan kembali dengan Taara sebagai pimpinannya. Arduin dan Mina, yang dikuasai kekuatan kegelapan, pun dapat dijumpai di tengah-tengah petinggi mereka.

Astrid menyadari bahwa pemimpin pasukan yang haus darah itu merupakan salah satu pihak yang bertanggung jawab atas kematian ayah dan saudaranya. Dia sudah tak sabar untuk ikut bertarung dan membalas dendam, namun Thane menghentikannya dengan lembut. Dengan tatapan yang hangat dan penuh kasih, Thane berkata, "Kau sudah cukup berjasa bagiku. Akulah yang akan menyelesaikan semuanya."

"Tuanku, aku rasa kau belum mengerti," jawab Astrid dengan kepala yang tegap, menunjukkan tekad yang bahkan jarang ditunjukkan lelaki seusianya. "Aku telah mengucap ikrarku sebagai seorang kesatria. Tak apa Bangsawan lain menanti di kastil menunggu kabar kemenangan, namun kesatria sejati harus terjun ke medan perang!" Seusai mengucapkan hal itu, dia menanggalkan jubah merahnya, mengangkat Embertrail dan memimpin pasukannya menuju peperangan.

"Tekadku tak akan pernah goyah!"""



Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+